Tegal - Mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru) jalan-jalan di kawasan Kota Tegal di padati Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pengusaha sewa scooter, mobil ATV. Seperti di Jalan Pancasila, RA. Kartini dan Jalan lainnya, pengunjungpun meramaikan Kawasan Kota Tegal hal itu terpantau Jurnalis.Org dalam mengintip perekonomian di Kota Tegal. Senin malam 9 Desember 2024.
Para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pengusaha sewa scooter, mobil ATV berderet membuka lapak di pinggir jalan. Bahkan kawasan trotoar dan bahu jalan pun ikut dipakai demi meraup rezeki. Dari mulai siang hari hingga malam hari PKL semakin ramai.
Pembelipun melimpah ruah. Macet tak bisa dihindarkan karena aktifitas jual beli tersebut. Berbagai dagangan yang dijajakan dengan harga miring menarik minat para pembeli. Mulai dari jajanan khas Tegal sampai jajanan khas luar Kota serta aneka kue lengkap tersedia.
Salah satunya, anggota Persit Iswahyuni, 46, warga yang tinggal di Rumah Dinas (rumdin) Polisi Militer (PM) di Jalan Setiabudi Kota Tegal, yang kini sukses menekuni sejumlah usaha di Jalan Pancasila Tegal.
Ya, mulai dari usaha scooter, mobil ATV hingga kini berkembang dengan usaha kulineran.
"Alhamdulillah sejak Kota Tegal berada di tangan Pak Dedy Yon, kota nya lebih maju dan tambah ramai. Dan seketika itu, saya pun mendadak ingin usaha, " kata Iswahyuni, anggota Persit.
Menurutnya tahun 2021 dirinya sukses dengan usaha penyewaan scooter. Sebab dirinya adalah satu-satunya pemilik scooter pertama yang disewakan.
"Karena pertama ada, dalam sehari pendapatan yang saya dapat Rp 1 juta dari hasil sewa scooter. Bahkan jika akhir pekan atau hari libur bisa mendapatkan Rp 2 juta, " ungkapnya.
Kendati demikian, pendapatan yang luar biasa itu didapat hanya dalam kurun waktu setahun saja atau sampai tahun 2022. Sebab, satu persatu banyak orang memiliki usaha yang sama yakni penyewaan scooter.
Meski begitu, dirinya mengaku sudah menang banyak dari hasil penyewaan scooter. Bahkan hasil keuntungannya bisa untuk membeli unit lain, termasuk motor trail hingga mobil ATV. Termasuk
bisa membeli mobil pick up untuk mengangkut skuter. Kemudian mobil itu di modif berubah menjadi food truk untuk berjualan bakso malang.
"Karena pendapatan sudah terbagi dengan yang lain, saya pun mulai mencoba berjualan bakso kerikil khas Malang Jawa Timur. Dan Alhamdulillah, sampai dengan sekarang atau akhir 2024 tambah laris, " aku wanita 46 tahun.
Wanita asal Malang ini juga mengaku semua usaha yang terus berkembang ini juga berkat dorongan suami yang saat ini bertugas di Sub Denpom AD di Brebes.
"Dulu tugas di Sub Denpom Tegal, namun saat ini pindah tugas di Brebes, " jelas ibu 3 anak.
Iswahyuni mengaku bersyukur karena pelanggannya sudah banyak. Bahkan pesanan konsumen sering didapat.
Sementara itu, suami Iswahyuni, Serma Teguh Prayitno mengaku bangga dengan istrinya yang ulet dalam menjalankan semua usahanya.
"Tiap pulang tugas, saya juga langsung bantu istri jualan atau jaga sewa scooter, " akunya.
Teguh mengaku suka duka berwirausaha banyak sekali. Termasuk diantaranya harus sabar menghadapi konsumen.
"Bahkan saya pernah dimarahi konsumen, gara-gara minta tambahan minuman karena saat itu warung ramai, " jelasnya.
Namun demikian, dirinya juga menerima atas ocehan konsumen.
"Saya di sini kan pedagang, bukan sedang bertugas menjadi anggota TNI. Jadi saya harus sabar dan mau memposisikan diri sebagai pelayan, " ulasnya.
Teguh mengaku tidak malu dalam membantu dan menjalankan usaha bersama dengan istri. Apalagi usaha yang halal.
"Saya juga kaget, teman - teman anggota lain termasuk pimpinan malah support. Termasuk diantaranya komandan di Semarang kerap mampir ke Tegal hanya untuk nyantap bakso kerikil buatan istri, " ungkapnya.
Teguh mengaku dirinya juga membuka usaha gym (fitnes) di Rumdin. Termasuk memberikan latihan fisik kepada anak-anak lulusan SMA yang hendak mendaftar TNI atau Polri.
"Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan, " ulasnya.
Serma Teguh juga meyakini, usaha bersama yang ditekuni bersama istri bakal terus berkembang dan maju. Karena banyak teman-teman support. (Zaenal)